Saya baru saja selesai menginap selama 14 hari di Saraswati untuk alasan pekerjaan. Saya jarang menulis ulasan tentang hotel namun karena merasa terdorong untuk membantu wisatawan lain mengenai apa yang akan mereka dapatkan. Apabila kamu adalah jenis orang yang lebih memilih untuk tidur larut di perjalananmu, maka mesjid, yang berada di sampingmu akan sukses membuatmu mendengar suara keras yang langsung mengarah ke kamarmu pukul 4 subuh setiap hari. Mesjid itu juga mempunyai waktu istirahat sejenak dimana mereka akan memanggil umatnya untuk berdoa lagi pada pukul 4.15 subuh. TIDAK, menggunakan penutup telinga tidak akan menyelamatkanmu dari suara itu. Sewaktu saya memberi tahu masalah ini kepada staf di hotel, mereka hanya tersenyum dan mengangkat bahu seolah-olah saya harus tahu apa yang akan saya dapatkan ketika saya mendaftar.
kecuali anda adalah seorang wisatawan muslim yang mau berdoa 5 waktu setiap hari, kamu harus serius memikirkan pesananmu. Sayangnya kolegaku sudah memesan 1 hari ekstra (untuk alasan pekerjaan) di hotel ini untuk kami bertiga. Tarifnya sekitar Rp 3.000.000. Mereka meminta kami untuk melihat perbedaan dari makanan yang kami dapatkan disana dan layanan binatunya. Mereka bahkan membuat kesalahan sewaktu menghitung perbedaan dan membuat kami harus membayar ekstra sewaktu kami keluar dari hotel ini. Saya memberi mereka keuntungan dengan ragu-ragu karena mata uang Indonesia mempunyai beberapa tokoh.
Dan bagi kami yang berada disana untuk alasan pekerjaan, koneksi Wifinya tidak dapat kami terima. Kolega saya juga mendapati bahwa sabunnya berganti setiap hari bukannya di simpan untuk di gunakan lagi. Tidak persis seperti hotel. Bahwa sekarang saya sadar, selamat tinggal dan saya akan menikmati tinggal di hotel lain.