Saya Stay di Seminyak Townhouse pada tgl 27 Juli 2016, dan baru memberi komentar saat ini karena saya masih terlalu sakit hati untuk menceritakan pengalaman saya dan teman2 saya.
Ketika kami datang untuk check in sekitar pk 22.00, kami memang sudah larut untuk check in, dan kami paham betul. Tapi kami ke Bali selain liburan sama teman2 kami juga ingin kangen2an bersama teman2 kami yang memang stay di Bali. Dengan harapan, ketika kami masuk hotel ini. mereka bisa sambil minum teh / ngopi untuk sekedar ngobrol. Namun, ketika di awal, kami di beritahukan bahwa bertamu hanya sampai pk. 23.30 (kalau tidak salah). Dan kami pun paham, kapasitas room yang di berikan adalah untuk 4 paxx. Karena memang kami datang bersama tamu kami, jadi terlihat lebih 4 paxx. Kemungkinan pihak hotel takut apabila ada dari tamu kami yang ikut tinggal di hotel kami ini. Jadi kami di warning dari awal. Begitu malunya saya sama teman2 saya. hiingga harus mengusir mereka (walaupun mereka paham, saya ngga masuk mengusir mereka, bahwa pihak hotel lah yang tidak memberikan kami waktu lebih di kamar). Mereka bilang "ini hotel kalah sama kost2an, lebih ketat aturannya daripada kost2an". Yang lebih menyedihkan lagi, pihak resceptionist telp ke kamar untuk mengusir tamu kami dengan bilang "jadi tamu yang harus keluar dari kamar 5 org ya". Astaga ini hotel macam apaa!! yang sampai segitunya dengan tamu kami.
Akhirnya saya memutuskan untuk keluar ke cafe untuk ngobrol2 lagi. Saat siap2 hendak keluar, saya mendengar ada yang menangis di kamar kami. Saya pikir ini hanya halusinasi saya. tapi ketika saya kembali ke kamar yang sama untuk ambil tas saya, saya mendengar seorang wanita menangis. Dan kali ini benar2 jelas. saya mencari apakan dari luar kamar / dalam kamar, ketika saya keluar ke Balkon saya tidak mendengar suara itu, begitu saya tutup pintu balkon, saya mendengar lagi. Karna saya merasa ini tidak Lazim dan pasti berhubungan dengan yg "halus" akhirnya saya kembali ke reception untuk meminta tukar kamar. akhirnya kami di berikan kamar paling dekat dengan reception.
Saat itu suasana hati kami 1 kamar ngga karu2an. Antara takut, lelah, tapi harus ketemu sama tamu kami. Akhirnya kami memilih untuk tinggal di kamar yang baru. Kamar tersebut jauh lebih nyaman, dibanding kamar sebelumnya. Tapi keadaan kamar mandi kamar yang sudah lama, jadi bathtub nya ada yang ngelupas, sehingga sejujurnya saya merasa jijik. Kaca kamar mandi yang berjamur, membuat kami kurang nyaman di kamar mandi. Di toilet di lantai bawah, saya lihat bnyak tembok yang ngelupas karena jamur. Semoga bisa di perbaiki lagi untuk service nya.
Satu lagi, ini "TOWNHOUSE" bukan "HOTEL", jadi mungkin memang banyak aturannya daripada kita stay di Kost2 an.
Thanks for good experience.
Inez