Sisi positif: alam yang indah dan rumah-rumah vila kuno - Joglo (bangunan yang kami tempati dibangun tahun 1864).
Sisi negatif: tempat ini biasanya digunakan untuk acara pernikahan dan berbagai acara kumpul-kumpul sosial lainnya. Saat kami sampai, rumput di sekitar area kolam renang dipenuhi dengan sampah dari acara sosial sebelumnya (tempat sampah tidak diketahui?), bangunan joglo kami sangat memerlukan renovasi dan benar-benar sangat kotor, restorannya sepi dan makanannya disajikan dengan kualitas yang sangat menyedihkan. Hindarilah jika Anda bisa. Kami pergi setelah satu malam (rencana awal dua malam). Sangat disayangkan: tempat ini bisa populer (lagi?) di tangan pengelola yang lebih baik dan profesional.

Liburan akhir pekan dari Semarang - 30 menit dengan menggunakan taksi. Sebelumnya sudah pernah mengunjungi di bulan Mei 2013, ketika ladang padi yang kecil di antara rumah-rumah joglo baru saja ditanam. Tanamannya sekarang setinggi lutut dan bulir beras mulai tumbuh. Nuansa joglo klasik di tengah ladang-ladang padi dan taman-taman memiliki nuansa yang sangat kuat.

Menginap di joglo 6 - diiklankan sebagai nomor tiga tetapi dua orang merasa nyaman dengannya. Kamarnya memiliki tata letak yang agak aneh dengan kamar mandi pada dasarnya menjadi bagian dari salah satu kamar tidur - akan lebih baik jika memiliki pintu tersendiri.

Pelayanan yang memuaskan. Sangat menyenangkan menerima minuman gratis berupa cendol dan kue bugis (dibuat dari daun pandan yang tumbuh di taman) sementara kami sedang berada di kolam renang menyaksikan burung pekakak dan kodok pohon.

Bagian dapurnya melakukan pekerjaan yang baik, makanan yang lezat diantarkan dengan cepat. Rekomendasi dari saya termasuk jus limau, tahu goreng, dan soda kawista. Akan tetapi, seharusnya bisa tersedia lebih banyak variasi makanan pada menunya. Kami menyantap banyak sekali kangkung saat kami berada di sana - cukup terkejut mengetahui bahwa gado-gado atau pecel tidak ditawarkan.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat beberapa kekurangan kecil, ini merupakan sebuah tempat yang sangat baik untuk liburan akhir pekan (atau lebih lama). Tentunya kami akan kembali lagi!

Sebenarnya lokasi Joglo Villa agak sulit ditemukan, tetapi setelah dipandu oleh petugas resepsionisnya, kami berhasil sampai di lokasi yang cukup lumayan jaraknya dari jalan utama Semarang - Ungaran.
Joglo Villa sendiri terdiri dari sekitar 10 atau 11 joglo yang berbeda ukuran, ada yang bisa menampung 2 orang sampai dengan 7 orang.
Kami menempati Joglo IX yang bisa menampung 7 orang, yang terletak di sebelah kolam renang. Jalan menuju joglo melalui sawah-sawah kecil dan juga pohon-pohon bambu.
Joglo IX terdiri dari 3 kamar yang dilengkapi oleh AC. Yang menarik adalah semua perabotan, mulai dari kursi, meja, tempat tidur terllihat cukup tua dan sesuai untuk ditempatkan di dalam joglo. Yang terlihat modern hanyalah AC, kamar mandi dengan air dingin dan panas, serta ketel pemanas air.
Di dalam joglo juga terdapat satu lemari kaca di mana di dalamnya terdapat beberapa barang kuno dilengkapi dengan keterangan mengenai barang tersebut.
Bagi anak-anak saya yang belum pernah masuk ke dalam properti seperti ini, Joglo Villa akan menyajikan sesuatu yang unik dan sekaligus sedikit menakutkan bagi mereka.
Di tempat ini juga anak-anak saya untuk pertama kalinya melihat kunang-kunang beterbangan.
Dan di malam hari suara jangkrik dan kodok sangat jelas terdengar dari dalam joglo.

Salah satu fasilitas yang tersedia di Joglo Villa adalah kolam renang yang lumayan besar dan bersih. Selain itu, pemilik Joglo Villa memiliki koleksi buku berbagai bahasa yang cukup banyak. Ada di lobby dan juga ada di dalam joglo yang bisa kita baca.

Menu makan pagi tidak terlalu bervariasi tetapi cukup enak dan mengenyangkan. Tempat makan pagi terletak agak di pinggir area Joglo Villa, tidak terlalu besar tetapi cukup nyaman karena di tengah-tengahnya terdapat kolam teratai yang bagus

Secara keseluruhan, menginap di Joglo Villa memberikan suatu pengalaman yang menarik dan berbeda.