Jangan tertipu dengan eksterior berwarna pink dan biru cerah pastel; hotel ini sudah berusia tua. Meski begitu, hotel ini tidak seburuk yang Anda sangka. Dahulu hotel ini pernah menyandang nama Quality Hotel (memang begitu namanya). Mari kita lihat apakah sang pemilik baru dapat menghidupkan kembali hotel tua ini.
Hotel ini terletak di luar jalan utama, yang bukan merupakan hal buruk. Terhindar dari kebisingan dan polusi, tetapi masih dapat dicapai dengan berjalan kaki. Jalan yang sempit mengantarkan Anda ke arah lobi yang sederhana, tetapi para staffnya sigap membantu, efisien dan selalu ceria. Setelah Anda check in, Anda akan mendapat selembar kertas kecil berisi kata sandi untuk mengakses wifi di setiap lantai. Internet gratis!
Satu-satunya kamar yang tersedia untuk saya terletak di lantai yang boleh merokok - tidak baik. Saat pintu lift terbuka, bau dari koridor tak dapat disembunyikan lagi, tetapi untungnya tidak begitu menusuk. Saya hampir saja bersimpuh sambil bersyukur saat memasuki kamar. Tak tercium bau rokok! Kamar mandi, karpet, dan selimut sepertinya tidak terjamah oleh nikotin dan tembakau!
Kamarnya cukup besar untu kukuran deluxe (tipe termurah): tak terdapat ruang untuk meja ping pong, tapi Anda pasti dapat meletakkan sepak bola meja di situ. Ranjang berukuran King sangat bagus, saya rasa matrasnya masih baru. Seprei dan bantalnya juga empuk.
Seperti kebanyakan hotel tua lainnya, tidak terdapat banyak colokan yang tersedia. Mungkin dulu mereka tidak perlu mengisi ulang batere untuk laptop, iPad, telepon seluler, kamera digital dan pemutar MP3!
Kamar mandinya bergaya...Jangan tertipu dengan eksterior berwarna pink dan biru cerah pastel; hotel ini sudah berusia tua. Meski begitu, hotel ini tidak seburuk yang Anda sangka. Dahulu hotel ini pernah menyandang nama Quality Hotel (memang begitu namanya). Mari kita lihat apakah sang pemilik baru dapat menghidupkan kembali hotel tua ini.
Hotel ini terletak di luar jalan utama, yang bukan merupakan hal buruk. Terhindar dari kebisingan dan polusi, tetapi masih dapat dicapai dengan berjalan kaki. Jalan yang sempit mengantarkan Anda ke arah lobi yang sederhana, tetapi para staffnya sigap membantu, efisien dan selalu ceria. Setelah Anda check in, Anda akan mendapat selembar kertas kecil berisi kata sandi untuk mengakses wifi di setiap lantai. Internet gratis!
Satu-satunya kamar yang tersedia untuk saya terletak di lantai yang boleh merokok - tidak baik. Saat pintu lift terbuka, bau dari koridor tak dapat disembunyikan lagi, tetapi untungnya tidak begitu menusuk. Saya hampir saja bersimpuh sambil bersyukur saat memasuki kamar. Tak tercium bau rokok! Kamar mandi, karpet, dan selimut sepertinya tidak terjamah oleh nikotin dan tembakau!
Kamarnya cukup besar untu kukuran deluxe (tipe termurah): tak terdapat ruang untuk meja ping pong, tapi Anda pasti dapat meletakkan sepak bola meja di situ. Ranjang berukuran King sangat bagus, saya rasa matrasnya masih baru. Seprei dan bantalnya juga empuk.
Seperti kebanyakan hotel tua lainnya, tidak terdapat banyak colokan yang tersedia. Mungkin dulu mereka tidak perlu mengisi ulang batere untuk laptop, iPad, telepon seluler, kamera digital dan pemutar MP3!
Kamar mandinya bergaya klasik, dengan dinding marmer. Anehnya, saya merasa bahwa tetesan air dari wastafel dapat mengurangi perasaan asing dan kesepian yang syaa rasakan di kebanyakan hotel baru. Menenangkan. Oh ya dan jangan lupakan pula showernya. Dengan tenaga layaknya saluran pemadam kebakaran, mungkin seharusnya)akan membuat Anda terkejut.
Di hari kedua, saya kembali ke kamar dan mendapatkan sebuah kotak kecil berisi kue coklat. Sangat lezat dan segar. Nyaris sama enaknya dengan produk Famous Amos, sentuhan yang menarik!
Menu sarapan tidaklah istimewa, tetapi sangat baik untuk hotel di kelasnya. Makanannya tidak berminyak juga tidak terlalu asin. Memang bukan hidangan mewah, tetapi cukup lezat untuk membuat saya senang. Saya menikmati sarapan di sana selama 3 hari. Terlihat bahwa seseorang telah berupaya keras untuk membuat sajian menunya menarik dan tidak monoton.
Saya sangat terkejut saat mengetahui meeka memiliki gym. Anda perlu naik lift ke lantai 9, dan berjalan kaki ke lantai 10. Gym nya terlihat jelas merupakan warisan dari Quality Hotel. Tak perlu terlalu mempersoalkan peralatan kardio yang tidak berfungsi, tetapi sejujurnya, mesin-mesin lainnya masih berfungsi dengan baik. Peralatan yang tersedia di sana sudah cukup mumpuni untuk melakukan workout di luar aktifitas kardio. Saran saya: naikilah tangga dari lantai dasar. Jika Anda merasa canggung melewati lobi dengan pakaian gym Anda, gunakan lift sebelah kiri yang memiliki 2 pintu. Saat lift itu tiba di lantai dasar, pintunya depannya terbuka ke lobi, dan pintu belakangnya terbuka ke area servis di mana tangga itu berada.
Hal yang disayangkan adalah internetnya. Anda dapat terhubung ke wifi dengan mudah, tetapi agak mustahil untuk bisa terhubung ke jaringan internet. Mencoba ping ke gateway mereka selalu berakhir dengan 95% packet loss. Saya rasa lebar jaring mereka sangat rendah hingga tidak mencukupi untuk jumlah pengguna.
Masalah lainnya adalah terdapat kebocoran kecil dari langit-langit, entah dari AC ataupun kamar mandi di atas kamar saya. Membutuhkan waktu 10 menit sampai air tetesannya memenuhi setengah gelas.Selengkapnya
Tampilkan lebih sedikit