Perjalanan jauh dari sukawati menuju karangasem, jalan menanjak dan berkelok-kelok, serta rasa was-was karena status gunung api masih waspada-----akhirnya setelah tiba, kita sungguh bersyukur dan terkesima dengan pemandangan luar biasa di depan mata. Pura ini mungkin saja kalah populer dari pura besakih (pura terbesar di bali), tapi pura ini bersahaja dan kita tak menemukan tuh yang namanya "perangkap turis". Misalnya di pintu masuk hanya diminta sumbangan sukarela untuk pinjam sarung. Pura sendiri sangat eksotik, dengan struktur pura sangat unik, serta "gerbang nirwana" yang langsung menghadap gunung agung. Tak banyak turis waktu kami datang, bahkan kami disambut seekor anjing yang ramah, menemani kemana pun kami pergi.

Gegara feed IG jadinya kesini juga. Sesampai di area Pura, mobil harus berhenti di parkiran dan kita mesti naik angkot dari lms desa dengan bayar 20rb klo ga salah. Sampai di atas kita harus sewa kain bali gitu 10rb dan bayar tiket masuk serelanya. Biasanya ada penjaga pura yg tanya mau dianterin ga, kyk guide gitu, krn sebenernya pura lempuyang ini gede bgt klo mau keliling semua perlu 5-6 jam gtu.. Tapi rata2 orang kesini cuma mau foto di gate of heaven yg keliatan gunung agung nya doank.. Dannnn antrian nya panjang banget bok! Ngantri mau 1 jam juga baru maju bbrp langkah aja.. Alhasil ud males antri deh.. Foto2 aja di sekitar dan balik.. Dan denger2 mau foto itu juga mesti bayar orang yg disana bantu fotoin kita... Hmmm...