Ok, masuk tanggal 1 januari 2015, di beri kamar nomor 536, saat masuk kamar sepertinya belum dirapikan, selimut dan bantal berantakan, genangan air di toilet, bekas rontokan rambut dekat hair dryer, view menghadap ke lahan kosong yang tidak sedap dipandang mata, terlalu lelah untuk minta pindah kamar & terburu-buru karena harus mengejar jadwal fun dinner di benoa..
Malamnya saat mau tidur, baru sadar ada bau aneh sangat menyengat di sebelah kiri kasur bagian kepala, akhirnya tidur dengan menutup hidung sepanjang malam, ini saya alami selama 2 malam di ion..terlalu lelah untuk minta pindah kamar, krna jadwal tour agak padat..
Wifi di kamar 536? Sangat Buruk, tak ada koneksi sama sekali..
Lokasi dekat dengan watersport, hanya 5 menit naik mobil sudah tiba di salah satu stand watersport, menyeberang jalan lalu masuk ke gang samping Hotel Mirage, sudah tembus ke pantai Benoa..
Susah mendapat taksi, hotel sudah pesankan taksi di sore hari untuk ke pelabuhan benoa, tak satu pun datang walau hampir setengah jam menunggu, memutuskan mencari taksi di jalan saja, Jika ingin ke Kuta, macet sepanjang jalan menuju tol, dan banyak taksi belum mengenal hotel ini, jadi harus kita arahkan dengan benar..
Saat sarapan lumayan rame, turun jam 8 pagi, makanan sedang kosong, lama menunggu makanannya baru tersedia, tempat makanan kotor dan berantakan, antrian omelet nya panjang, bahkan mengganggu posisi pengambilan makanan lainnya, lupakan sarapan dengan omelet, kecuali masih tahan berdiri antri lebih dari setengah jam untuk itu..
Untungnya, menu lainnya variatif dan enak..
Yang saya suka adalah kolamnya yg bagus, staff sangat membantu, ditanya apa saja dapat menjelaskan dengan baik, Rosi, wanita di meja resepsionis sangat ramah dan selalu tersenyum, memberi saya arahan yang benar akses ke pantai, minimarket terdekat, pencarian taksi dan urusan antar-jemput bandara kepada saya..
Overall, lumayan, ada baik dan buruknya...