Kami perhatikan Anda menggunakan browser yang tidak didukung. Situs Web Tripadvisor mungkin tidak ditampilkan dengan benar.Kami mendukung browser berikut:
Windows: Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome. Mac: Safari.
Sorotan Ulasan
Kota kecil dengan bangunan antik

Kota Donggala terkenal dengan slogan kota antik karna memiliki banyak bangunan tempo dulu dan... selengkapnya

Diulas pada 12 Maret 2019
holimanchandra
,
Donggala, Indonesia
via perangkat selular
Tempatnya menarik dan luas

salah satu spot buat foto-foto dan menikmati Kota Donggala dengan pemandangan Bukit dan... selengkapnya

Diulas pada 3 Agustus 2018
iwayansudana
,
Palu, Indonesia
Baca ke-7 ulasan
  
Ulasan (7)
Saring ulasan
7 hasil
Peringkat dari wisatawan
1
5
0
1
0
Jenis wisatawan
Bulan tertentu
BahasaSemua bahasa
Peringkat dari wisatawan
1
5
0
1
0
Lihat opini wisatawan:
Penyaring yang dipilih
Saring
Memperbarui daftar...
3-7 dari 7 ulasan
Diulas pada 11 Desember 2014

Donggala, tak pernah membayangkan bahwa saya akan sampai di donggala, bagian ujung teluk pulau sulawesi tengah, saya dan temen saya yang dari lombok menelusuti pantai dari pantai talise sampai kota gua donggala. Dalam perjalanan menuju donggala ternyata di sulawesi tengah sudah ada jalan trans menuju tempat lai seperti makasar atau menado.

Sepanjang main road tersusun rapi tata kota - lebih tepatnya tata desa kayaknya he he he - hampir semua rumah disana tertata rapi sepanjang jalan dan selalu ada semacam pagar yang mungki sengaj dicat merah putih sepanjang jalan......

Dalam perjalanan pun beada seperyi dijawa, tidak banyak akat transportasi atau mobil pribadi yang lalu lalang di sepanjang jalan menuju donggala. Kira kura 1 jam perjalanan dari kota palu untuk mencapai donggala dengan mengendarai sepeda motor.....panasnya daerah tersebut tidak menyurutkan niat kami untuk mengetahui kota kota yang ada di sulawesi tengah....

Satu jam kemudian sampalah di anjungan yang ditata begitu indahnya, ada tugu selamat datang dan ada tulisan besar DONGGALA diatas bukit yang menjorok ke panatai... sedangkan pantainya sangatt biru dan indah sekali , sayang kalau tidak mengabadiakan suasana kota donggala....

Sedangkan diatas bukit tersusun rapi pusat pemerintahan atau kantor pemerintahan yang begitu luas dan asri.....banyak pelancong yang datang kesana hanya untuk mengabadikan panorama yang indah.....

Tanggal pengalaman: November 2014
1  Terima kasih bambangekasurya
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Diulas pada 20 Juli 2014 via perangkat selular

Donggala adalah salah satu kota pelabuhan tertua di nusantara yang telah dikenal jauh sejak zaman bangsa asing mencari hasil alam di indonesia.. kota pelabuhan ini jg dikenal pada zaman kolonial dan pendudukan jepang di tanah air. Di sini kita masih dapat menemukan banyaknya peninggalan sejarah mulai dari pelabuhan itu sendiri yang masih terdapat gedung bea cukai atau Douane yang merupakan gedung bukti sisa kejayaan pelabuhan donggala.. 3 km dari pelabuhan atau tepatnya di desa tanjung karang terdapat mercusuar kuno yang pada puncaknya terdapat bekas2 lubang peluru yang merupakan bukti peperangan yang pernah terjadi disini, walaupun mercusuar ini sdh tidak berfungsi lagi tetapi kita dapat menaiki puncaknya untuk melihat pemandangan laut dari ketinggian. di donggala Kita juga dapat melihat bekas rumah Residen Belanda yang terdapat di Lanta, gunung Bale. kita juga dapat menemukan tangga2 yang dibuat pada zaman itu yang meghubungkan rumah kediaman residen sampai ke jalan raya dibawah kaki gunung bale. Didaerah ini juga terdapat beberapa makam orang belanda dipekuburan setempat.. di donggala anda juga dapat melihat gudang2 tua tempat penyimpanan logistik tentara jepang di PKKD tanjung batu yang sekarang di gunakan sebagai gudang kopra. Dan juga gedung bekas sekolah cina yang sempat dijadikan kantor pemerintahan yang terdapat dijalan pettalolo yang kini sudah tidak terpakai lagi.. Salah satu peninggalan kolonial belanda yang juga dapat anda temukan di Donggala adalah ketika adanya acara pemakaman dari suku tionghoa, maka peti jenazah akan dimasukkan kedalam kereta peninggalan belanda yang berwarna hitam dengan kaca disisi kiri kanannya yang masih terdapat tulisan belanda serta tahun pembuataannya, yang kalau dilihat pada zaman itu mungkin ditarik dengan bantuan kuda, tetapi saat ini hanya ditarik dengan sekumpulan orang... Ditengah tengah kota donggala, kita masih dapat menemukan banyaknya sisa bangunan2 tua dan gudang2 kopra yang ada sejak zaman dulu dan masih dipakai sampai hari ini... welcome to Donggala..

6  Terima kasih agus_chandra
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Ulasan ini diterjemahkan oleh mesin dari bahasa Inggris. Tampilkan terjemahan mesin?
Diulas pada 25 Oktober 2017

Tanggal pengalaman: Maret 2017
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Diulas pada 30 Juli 2015
Google Terjemahan

Tanggal pengalaman: Juli 2015
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Lihat ulasan lainnya