Sebagai pusat politik, ilmu pengetahuan, sejarah, arsitektur, dan bisnis Rusia, Moskow menampilkan kekontrasan paling jelas di negaranya. Wajah kota yang kuno dan modern berjajar secara berdampingan di kota berpenduduk 10 juta ini. Naikilah kereta metro dari salah satu stasiun kota yang khas dengan ornamennya untuk melihat Lapangan Merah, Istana Kremlin, sembilan kubah Katedral St. Basil, Mausoleum Lenin, Museum KGB, dan simbol masa lalu Moskow lainnya yang hebat dan menakutkan. Setelah itu, Anda dapat bersantai dan berbelanja di Boulevard Ring atau menonton keramaian di Lapangan Pushkin.

Kota suci muslim kedua di dunia,pada jaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan. Di sini terdapat Mesjid Nabawi, mesjid yang memiliki pahala dan keutamaan bagi umat muslim.

Tempat kelahiran Nabi Muhammad merupakan pusat spiritual Islam dan tertutup untuk non-Muslim. Rukun Islam menyatakan bahwa semua umat Muslim yang mampu secara materi harus melakukan ibadah haji, ziarah ke Mekkah sekali dalam hidupnya. Umat Muslim yang mengunjungi kota suci ini tidak hanya dapat mengunjungi bangunan dan situs religi yang penting dalam agama Islam, misalnya Masjid Al Haram (Masjid Suci), Gunung Cahaya (Jabal Nur), Batu Hitam (Al-Hajar Al-Aswad), dan Sumur Zamzam, namun juga diampuni semua dosanya.

Istana keemasan, pasar apung, menara porselen yang memukau…terdengar seperti negeri dongeng? Mirip. Ini adalah Bangkok. Ibu kota Thailand ini terbagi atas 50 distrik unik. Kunjungi Pratunam atau Siam Square untuk berbelanja, lalu beristirahatlah di taman Dusit yang bergaya Eropa. Di Thon Buri terdapat kuil Wat Arun, sedangkan di Phra Nakhon terdapat kuil Wat Pho, tempat patung Buddha Berbaring berada. Santap nasi mangga di kedai makanan sebelum mengagumi keindahan Grand Palace yang keemasan.

Montreal, c’est si bon! Kota berbahasa Prancis ini dianggap sebagai ibu kota budaya Kanada, dan merupakan kosmopolitan dengan gaya Québécois. Rasakan suasana Eropa dengan menelusuri jalan berbatu dan melihat bangunan megah di Vieux-Montréal menggunakan kereta kuda. Kunjungi Basilique Notre-Dame yang dihiasi kaca patri, serta distrik Plateau Mont-Royal yang menarik dengan deretan butik dan kafe cantik. Nikmati sepiring besar poutine (kentang goreng yang disajikan dengan saus kental dan dadih keju) sebelum tur di Olympic Park yang luar biasa.

Kota terbesar ketiga di Cina ini merupakan ibu kota Provinsi Guangdong dan sebuah pusat perdagangan yang makmur. Lokasinya di Sungai Mutiara dan jaraknya yang dekat dengan Hong Kong membuat Guangzhou menjadi pelabuhan strategis selama berabad-abad. Lihat kuil tua dan menara baja yang berkilau dalam tur arsitektur. Kunjungi satu dari empat taman hiburan Chimelong untuk merasakan tantangan dan ketegangan. Pernah disebut Kanton, Guangzhou dianggap sebagai tempat asal “makanan Cina” tradisional (baca: Kanton). Di sini pencinta kuliner akan menemukan lebih banyak restoran untuk setiap orang dibandingkan di tempat lain di Cina.