Kami perhatikan Anda menggunakan browser yang tidak didukung. Situs Web Tripadvisor mungkin tidak ditampilkan dengan benar.Kami mendukung browser berikut:
Windows: Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome. Mac: Safari.
Hapus
Penyaring

Populer

Jenis properti

Fasilitas

Peringkat dari wisatawan

Kategori hotel

Gaya

Merek

1.523 properti di Bandung
Urut berdasarkan:
Harga Terhemat
    Memperbarui daftar...
    Harga adalah harga rata-rata per malam yang disediakan oleh mitra kami serta mungkin belum termasuk semua pajak dan biaya. Pajak dan biaya yang ditampilkan hanya merupakan perkiraan. Untuk selengkapnya, lihat di mitra kami.

    Informasi Hotel di Bandung

    Hotel di Bandung

    1.480

    Harga Hotel Mulai dari

    US$10

    Ulasan Hotel

    114.965

    Foto Hotel

    126.354

    Berwisata di musim liburan

    Jun-Agu

    Berwisata di musim sepi

    Sep-Nov

    Harga rata-rata selama musim liburan

    US$59

    Harga rata-rata selama musim sepi

    US$35

    Hotel di dekat objek wisata

    • Jalan Asia Afrika
      Selengkapnya
    • Gedung Sate
      Selengkapnya
    • Jalan Braga
      Melintasi Jalan Braga seolah melintasi kembali sejarah yang menyertai perkembangan kota Bandung. Bangunan-bangunan kuno masih bisa dilihat di kiri-kanannya. Jalan yang sebelumnya beraspal, kini sudah dilapisi dengan batu andesit. Katanya, ini sebagai salah satu upaya pemerintah kota Bandung untuk menghidupkan “kembali” jalan sepanjang 600 meter dan lebar 7,5 meter ini menjadi kawasan wisata. Kembali? Ya, karena pada masa penjajahan Belanda dulu, Jalan Braga pernah tercatat sebagai jalan yang terkenal sebagai pusat perbelanjaan dan tempat bersosialisasi yang ramai.Secara singkat, sejarah Jalan Braga bisa dijelaskan dalam tiga tahap berikut:Pertama, ambisi Gubernur Jenderal H.W. Daendles (1801 – 1811) untuk membangun Jalan Raya Pos yang membentang 1.000 kilometer dari Anyer hingga ke Panarukan. Sebagian dari Jalan Raya Pos ini yang menjadi cikal bakal Jl. Jend. Sudirman – Jl. Asia Afrika – Jl. Ahmad Yani di kota Bandung.Kedua, kondisi kas Belanda yang terkuras akibat Perang Diponegoro (1825 – 1830) serta perang-perang perlawanan lainnya, membuat pemerintahan kolonial memberlakukan Politik Tanam Paksa (cultuurstelsel) dari tahun 1831 – 1870. Kopi, sebagai salah satu hasil bumi dari tanah Priyangan, harus dikirimkan ke tempat pengemasan bernama Koffie Pakhuis yang berada kira-kira satu kilometer di sebelah utara Jalan Raya PosKetiga, pengiriman kopi itu dilakukan dengan melintasi jalan setapak berlumpur yang biasanya hanya dilewati pedati yang ditarik kuda. Jalan setapak ini dikenal dengan nama Pedati Weg atau Jalan Pedati.Jalan ini lambat laun berkembang menjadi tempat pemukiman penduduk. Pada tahun 1974, mulai terdapat enam hingga tujuh rumah permanen yang diselingi warung-warung beratap rumbia. Jalan Pedati inilah yang kemudian berkembang menjadi Jalan Braga yang sekarang ada di kota Bandung.Masa jaya Jalan Braga sebagai tempat berkumpul dan pusat perbelanjaan yang ramai dimulai pada tahun 1920 hingga dimulainya masa pendudukan Jepang pada tahun 1942. Banyak pengusaha yang memindahkan tempat usahanya ke jalan ini. Ada juga yang membuka cabang bisnisnya di jalan ini. Dulu, arloji buat Swiss yang terkenal itu hanya bisa diperoleh di Toko Stocker yang ada di jalan ini. Toko-toko pakaian yang menyediakan mode terbaru dari Perancis juga pernah ada di sini. Di tempat ini juga, perusahaan Fuchs & Rens menjual mobil-mobil keluaran terbaru buatan Eropa. Para pengusaha kaya Preanger Planters pun menjadikan jalan ini sebagai tempat bersosialisasi.Asal-usul nama “braga” sendiri masih simpang siur. Ada yang mengatakan kalau “braga” berasal dari nama Theotila Braga (1834 – 1924) seorang penulis naskah drama. Di kawasan ini memang pernah bermarkas perkumpulan drama bangsa Belanda yang didirikan pada tanggal 18 Juni 1882 oleh Peter Sijthot, seorang Asisten Residen. Ada juga yang mengatakan kalau “braga” berasal dari kata “bragi”, nama dewa puisi dalam mitologi bangsa Jerman. Sementara ahli sastra Sunda mengatakan kalau “baraga” merujuk pada jalan di tepi sungai. Dan memang, Jalan Braga ini terletak di tepi Sungai Cikapundung.Dengan melintasi Jalan Braga, semoga memberikan secuplik sejarah kepada pengunjungnya.
      Selengkapnya
    • Masjid Salman ITB
      Selengkapnya
    Tanya Jawab tentang hotel di Bandung
    • Apa saja hotel terbaik yang dekat dengan Trans Studio Bandung?
      The Papandayan, Hotel ibis Bandung Trans Studio, dan Horison Ultima Bandung adalah sebagian hotel terpopuler bagi wisatawan yang mencari penginapan di dekat Trans Studio Bandung. Lihat daftar lengkap: Hotel di dekat Trans Studio Bandung.
    • Apa saja resor terbaik di Bandung?
      Horison Green Forest Resort, Jadul Village Resort & Spa, dan Lembang Asri adalah resor populer bagi wisatawan yang menginap di Bandung. Lihat daftar lengkap: Resor di Bandung.
    • Apa saja hotel terbaik yang dekat dengan Jalan Braga?
      Hotel populer yang dekat dengan Jalan Braga antara lain adalah Crowne Plaza Bandung, an IHG hotel, Grand Dafam Braga Bandung, dan Fox Harris Hotel City Center Bandung. Lihat daftar lengkap: Hotel di dekat Jalan Braga.
    • Apa saja hotel mewah terbaik di Bandung?
      Hotel mewah populer di Bandung antara lain adalah GH Universal Hotel, Padma Hotel Bandung, dan Belviu Hotel. Lihat daftar lengkap: Hotel Mewah di Bandung.
    • Hotel apa yang terdekat dengan Bandara Husein Sastranegara?
      Hotel populer yang dekat dengan Bandara Husein Sastranegara antara lain adalah Rooms Inc BTC Bandung, Aston Pasteur, dan Holiday Inn Bandung Pasteur, an IHG Hotel. Lihat daftar lengkap: Hotel di dekat (BDO) Bandara Husein Sastranegara.
    • Apa saja hotel terbaik yang dekat dengan Museum Geologi?
      Beberapa hotel terpopuler yang dekat dengan Museum Geologi adalah Pullman Bandung Grand Central, ibis Styles Bandung Grand Central, dan Panen Hotel Bandung. Lihat daftar lengkap: Hotel di dekat Museum Geologi.
    • Apa saja hotel murah terbaik di Bandung?
      Hotel murah populer di Bandung antara lain adalah Serela Riau Bandung, InterContinental Bandung Dago Pakar, dan de JAVA Hotel. Lihat daftar lengkap: Hotel Murah di Bandung.
    • Apa saja hotel terbaik dengan spa di Bandung?
      GH Universal Hotel, Pullman Bandung Grand Central, dan Golden Flower dilengkapi spa dan mendapat ulasan positif dari wisatawan di Bandung. Lihat daftar lengkap: Hotel Spa di Bandung.
    • Hotel apa saja di Bandung yang cocok untuk keluarga?
      GH Universal Hotel, Padma Hotel Bandung, dan Belviu Hotel mendapat ulasan positif dari keluarga yang berwisata di Bandung. Lihat daftar lengkap: Hotel Keluarga di Bandung.
    • Apa saja hotel romantis terbaik di Bandung?
      GH Universal Hotel, Padma Hotel Bandung, dan Belviu Hotel mendapat ulasan positif dari wisatawan yang mencari hotel romantis di Bandung. Lihat daftar lengkap: Hotel Romantis di Bandung.
    • Apa saja hotel terbaik dengan kolam renang di Bandung?
      Beberapa hotel terpopuler dengan kolam renang di Bandung antara lain adalah GH Universal Hotel, Padma Hotel Bandung, dan Pullman Bandung Grand Central. Lihat daftar lengkap: Hotel dengan Kolam Renang di Bandung.