Menginap satu malam di kamar 64 serasa kembali ke alam dan mengungkit kenangan masa lalu saat liburan di kampung. No TV, no wifi and no hot water, serasa bebas dari kebisingan dan hiruk pikuk kota. 3 jam perjalanan dari medan ke tempat amazing ini menjadi tidak terasa saat tiba, melewati jembatan gantung dengan hamparan sungai dengan air jernih dan bening dan saat memasuki resort ini. Hutan gunung leuser, pohon tua dan besar. Suara monyet di atas pohon. Suara hening dan suara air sungai yang mengalir yang terdengar. Suara daun yang bergesek karena angin. Pasti akan kembali. Makan di restorant yang tidak menguras kantung layak untuk dipertimbangkan . Duduk di restorant akan hanya menguras waktu yang tidak terasa sudah berjam jam menikmati pemandangan indah ini. Yang paling paling menakjubkan , bertemu si borjong sedang makan pagi di atas pohon rambe, orang utan I will stay again.…
Kalau udh ke bukit lawang ga sah kalau belom ke Eco Lodge, restorannya menawarkan keindahan di Malam Hari. Lampu-lampu cantil nya menghiasi suasama restorannya. Restorannya memiliki konsep full bambu, dan dilantai 2 dari restorannya terdapat tempat bersantai. Kalau mau naik ke Lantai 2 datangnya pas matahari udh terbit ya supaya kelihatan cantiknya. Semua sudut dari restoran ini baik di lantai 1 dan 2 merupakan spot yang cocok untuk berfoto-foto. Nah, sebagai tips aja. Kalau lantai 1 sih cocoknya untuk mengambil foto malam hari dan lantai 2 sebaliknya.
Konsep hotelnya sangat unik dan eco-friendly, sehingga tidak ada mesin pendingin ruangan di kamar manapun. Jarak kompleks kamar cukup jauh. Suasana sangat tenang. Tapi sayangnya kadang hewan-hewan seperti ulat bisa masuk kamar. Begitu juga dengan resto kapal dari bambu yang terbuka di tepi sungai.
Hotel ini memiliki restoran yang unik, terbuat dari bambu dengan design yang cukup memukau apalagi berada pas di kaki bukit seberang sungai bahorok. Restoran terdiri dari 2 lantai, lantai dasar sebagai resto dan lantai 2 sebagai tempat santai duduk di sofa bean atau ayunan bambu atau sekedar menikmati pemandangan dari atas. Pelayanannya cukup profesional, menu cukup bervariasi dan yang cukup memukau harga mahal sekali. Bisa dibilang kualitas masakan yang disajikan tidak seimbang dengan mahalnya harga makanan. Untuk rasa, masih jauh lebih enak di resto lainnya atau bahkan warung2 lokal yang menyajikan menu yang sama. Mudah2an resto ecolodge ini bisa meningkatkan kualitas masakannya 😉
Kedekatan dg alam dimulai sejak kami harus menyebrangi sungai memakai jembatan tali yg hanya mampu membawa beban 8 orang sembari merasakan goyangan sang jembatan setiap kali ada yg usil mengoyangkan badan sembari jalan... Memasuki kawasan cottage, pandangan kami dihadiahi oleh tata bangunan dan taman yg dinaungi oleh pohon pohon besar..terasa damai dan asri...sesampai di kamarpun masih ada surprise baru..kamar mandi terbuka dg taman kecil yg membuat kami merasa benar benar dekat dg alam .....
Anda pemilik atau pengelola properti ini? Klaim daftar Anda secara gratis untuk meninjau serta memperbarui profil, dan masih banyak lagi.
Klaim Daftar Anda