Gunung Rinjani
Gunung Rinjani
4.5
00:00-23:59
Senin
00:00 - 23:59
Selasa
00:00 - 23:59
Rabu
00:00 - 23:59
Kamis
00:00 - 23:59
Jumat
00:00 - 23:59
Sabtu
00:00 - 23:59
Minggu
00:00 - 23:59
Tentang
Durasi: Lebih dari 3 jam
Memenuhi pedoman kesejahteraan hewan
Beri saran perbaikan untuk menyempurnakan tampilan kami.
Sempurnakan daftar iniApa itu Travellers' Choice?
Tripadvisor memberikan penghargaan Travellers’ Choice kepada akomodasi, objek wisata, dan restoran yang terus mendapatkan ulasan positif dari wisatawan dan termasuk dalam 10% properti terbaik di Tripadvisor.
Area
Lokasi terdekat terbaik
Restoran
1 dalam 5 km
Objek wisata
8 dalam 10 km
Berkontribusi
4.5
687 ulasan
Luar biasa
458
Sangat bagus
144
Biasa
41
Buruk
24
Sangat buruk
20
Adventure Rinjani
Lombok, Indonesia42 kontribusi
Nov 2024 • Bisnis
Kami sebagai Trekking Organizer di Gunung Rinjani sangat terbantu memesan tiket rinjani untuk tamu kami. cuma kelemahannya aplikasinya tiba tiba tidak bisa di akses saat kami memesan tiket. Bravo Rinjani
Ditulis pada 14 November 2024
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Fren Z
11 kontribusi
Mei 2024 • Keluarga
di sini bisa one day visit, bisa nginep. pilihan nginepnya pun macem2 bisa kemping, homestay, atau yang setara hotel. kemarin saya menginap di penginapan yang cukup baik fasilitasnya. ada lahan yang cukup luas untuk parkir, bahkan ada ruang kosong yang bisa kami gunakan sekeluarga besar untuk barberquean rame2 (sekitar 30 orang). pas kami nginep ada juga yang kemping di situ. keren sih.
Ditulis pada 23 Oktober 2024
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
sewaMotorMataram
Mataram, Indonesia4 kontribusi
Mei 2024 • Sendiri
sembalun, kampung kecil di kaki gunung rinjani dengan pemandangan yang begitu menakjubkan untuk view gunung dan perbukitan
Ditulis pada 7 Mei 2024
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Situ Patenggang
11 kontribusi
Mar 2024 • Teman
Gunung Rinjani memiliki pemandangan terindah se-Asia dengan hamparan bunga edelweis dan Danau Segara Anak. Di tempat ini juga bisa menjadi spot menarik bagi para pendaki untuk mendirikan tenda, mandi air hangat, maupun memancing ikan.
Ditulis pada 23 Maret 2024
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
aji s
2 kontribusi
Agu 2023 • Keluarga
Sangat Menikmati pemandangan di Puncak Gunung Rinjani, di Danau ataupun Kaki Gunung Rinjani. Sangat indah sekali.
Ditulis pada 6 Januari 2024
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Gili Bahari
Gili Trawangan, Indonesia60 kontribusi
Des 2022 • Bisnis
gunung rinjani berketinggian 3726M untuk mencapai puncak membutuhkan waktu 3 hari 2 malam,campsite sembalun lawang utk malam pertama,pukul 2 pm kita bergegas menuju puncak dan pukul 9am comedown lagi ke crater rim campsite,setelah sarapan bergegas turun ke danau menghabiskan waktu sekitar 2 jam,dan malam kedua di crater rim senaru,dan butuh waktu 4 jam setengah turun ke senaru village
Ditulis pada 1 Desember 2022
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Widia ayu W
1 kontribusi
Okt 2022 • Pasangan
Kami baru saja melakukan pendakian ke Gunung Rinjani bersama perusahaan local dari senaru , kami mengambil paket private kami hanya berdua dengan isteri saya dan kami mempunyai dua porter dan satu pemandu , pelayananya sangat memadai dengan apa yang kita bayar , perjalanan kami sangat nyaman karena kami bersama 3 orang tim yang baik dan sangat ramah , malah makanan yang di hidangkan di rinjani lebih dari restauran bintang 5, pengalaman kami di rinjani sangat sempurna sekali , kami sangat menghargai betapa berat beban Yang di bawa Oleh porter untuk memberikan kami layanan yang terbaik, mungkin ini pengalaman kami yang tidak terlupakan dalam hidup kami , mendaki di Rinjani tidak semudah seperti di gunung lainya , jadi jangan lupa berikan tip kepada pemandu dan porter karena dialah yang akan menjaga kita selama dalam perjalanan. jangan takut untuk membayar paket demi kenyamanan dan keselamatan , kami sangat apresiasi kepada semua tim cakrawala rinjani .
Ditulis pada 14 Oktober 2022
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Teman Liburan Trip Organizer
Indonesia3 kontribusi
Mei 2021 • Bisnis
Gunung berapi yang benar-benar indah dan ada danau yg bisa menyegarkan mata hingga memancing ikan disana, jalur ke puncak yang seru dengan pemandangan indah di puncak rinjani,
Ditulis pada 12 April 2022
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Jhoun
5 kontribusi
Mei 2021 • Teman
Saya dan teman saya memutuskan untuk berlibur ke pulao lombok dan kami memutuskan untuk mendaki ke gunung rinjani terlebih dahulu Karna gunung rinjani sangat terkenal dengan keindahanya,dan sebelum kami melakukan perjalanan kami mersa kebingugan harus mulai dari mana,pada akhirnya kami menemukan perusahan,UJI TREKKING,dan kami langsung memesan paket 3 hari 2 malam,dan di dalam paket tersebut Sudah mencakup semuanya,mulai dari penjemputan di bandara,dan 1malam menginap di penginapan,di senaru Dan kami jugak dapat pergi melihat Air terjun yang sangat bagus,uji jugak memberikan pelayanan yang sang at baik makanan yang enak selama Di perjalanan ke gunung rinjani.
Ditulis pada 9 Mei 2021
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
HeinzvonHolzen
Nusa Dua19 kontribusi
Sep 2020
Bali, 14 September 2020
Petualangan yang sangat disayangkan
Mohon Perhatian:
Kami sebelumnya sudah mendaki Gunung Rinjani beberapa kali. Setelah membaca di Jakarta Post bahwa Gunung Rinjani sekali lagi dibuka untuk pendaki, kami langsung memesan tiket masuk ke Gunung Rinjani. (8 dan 9 September) Hal ini dilakukan oleh Bapak Klaus yang sangat berpengalaman dengan elektronik. Sekalipun aplikasi yang diperlukan tidak dapat diunduh di IPhones dan hanya berfungsi di Android, dan karena itu menyebabkan banyak kesulitan.
Kami berdua telah tinggal lama di Indonesia (30 Tahun) dan Bapak Klaus pemegang Kitap orang Indonesia. Dengan koneksi kami, kami mengatur sendiri jadwal perjalanan kami. Harap diketahi bahwa kami mendaki gunung berapi di seluruh Indonesia dan karena itu kami selalu membawa peralatan, tenda, makanan, dll sendiri.
Sesampainya di Sembulan kami check in ke hotel Nusantara (jam 1 siang) tepat di sebelah kantor registrasi ke Rinjani. Setelah check-in, kami bersiap untuk mendaftar hiking hari berikutnya. Sayangnya tidak ada orang di kantor registrasi sampai sekitar jam 5 sore.
Ketika petugas akhirnya tiba, dia melihat kami berkulit putih dan segera menyebutkan bahwa pemesanan kami tidak bisa diterima dan kami harus memesan sebagai turis asing biasa. Dia sama sekali tidak menghargai kami bahwa kami adalah pemegang KTP yang sudah lama tinggal di Indonesia dimana kami membayar pajak dan mempekerjakan lebih dari 130 orang Indonesia.
Dia berulang kali menyebutkan bahwa kulit kami putih dan kami orang asing dan karena itu kami hanya dapat memesan melalui Penyelenggara trekking. Dia kemudian menelepon penyelenggara trekking yang tiba setelah 10 menit. Penyelenggara trekking segera menyebutkan bahwa harganya sangat mahal dan dia mengenakan biaya US $ 350 per orang untuk perjalanan 2 hari 1 malam. Seperti yang kita tahu pengenaan tarifnya US$ adalah ilegal di Indonesia????
Petugas Taman Nasional kemudian juga menyebutkan bahwa kami memerlukan surat keterangan sehat yang tentunya hanya bisa kami dapatkan keesokan harinya.
Petugas sama sekali tidak menunjukkan minat untuk membantu kami dengan cara apa pun. Mereka hanya tertarik untuk mempersulit kami sebisa mungkin.
Dia beberapa kali mengucapkan kata kulit putih dan BULE dengan cara yang sangat negatif yang tidak terlalu baik dan sangat tidak sopan terhadap tamu.
Dengan kekecewaan besar kami, kami kemudian memutuskan untuk membatalkan petualangan hiking Rinjani kami dan menghabiskan uang kami di tempat lain.
Kami juga mengetahui bahwa kami adalah orang pertama (BULE, KULIT PUTIH) yang mencoba mendaki Rinjani sejak pembukaan kembali. Berbicara dengan beberapa pemandu pendakian, kami mengetahui bahwa karena Covid 19 pendapatan pendakian hampir nol. Padahal kami akan dengan mudah membelanjakan RP. 1.000.000 per pemandu, yang berarti mereka dan keluarga mereka bisa mendapat sedikit penghasilan yang mereka butuhkan.
Sedih rasanya mengetahui bahwa kawasan Rinjani menawarkan pemandangan yang begitu indah dan dimana para pejabat tidak berminat untuk membantu pengunjung. Menurut kami, mungkin mereka tidak perlu penghasilan dari pendaki seperti kami, karena pendapatan mereka tidak tergantung pada pengunjung, tidak seperti petani, kuli angkut dan keluarga mereka.
Salam,
We previously climbed Gunung Rinjani several times. After reading in the Jakarta Post that Gunung Rinjani is once again open for hikers we immediately booked our entry passes for Gunung Rinjani.( September 8 and 9) This was done by Klaus which is very experienced with electronics. However the App required cannot be down loaded on I Phones and works only on Android, and as such caused a lot of difficulties.
As be both are long time residence in Indonesia (30 Years) and Kitap holders Klaus booked under Indonesians. With our connections we organised our own experienced porters. Please do note that we hike volcanoes across Indonesia and as such always bring our own equipment, tents, food, etc.
When we arrived in Sembulan we checked into the Nusantara hotel ( 1 pm) right next to the Rinjani registration office. After check in we trayed to register for our next days hiking. Unfortunately the Park office was not occupied until around 5 pm.
When the officer finally arrived he looked at our white skin and immediately mentioned that our booking is not valued and that we have to book as regular foreign tourists. He was not at the slightest interested that we both are KTP holders and long-time residence in Indonesia paying taxes and employing well over 130 Indonesians.
He repeatedly mentioned that our skin is white and that we are foreigners and as such we can only book through a trekking Organiser. He then called a trekking organiser which arrived after 10 minutes. The TO immediately mentioned that he is very expensive and that he charges US$350 per person for the 2 day 1 night trip. As fare as we know it is illegal to charge in Indonesia in US$????
The Taman National Officer then also mentioned that we would need a health certificate which of course we could only get the following morning.
The officer showed absolute no interest to assist us in any way. He was only interested to make our lives as difficult as possible.
He used on us several times the words white skin and BULE in a very negative way which is not very nice and seriously disrespectful towards guests.
To our great disappointment we then decided to cancel our Rinjani hiking adventure and spend our money elsewhere.
We also found out that we where the first (BULES, WHITE SKIN) that attempted to hike Rinjani since the re-opening. Talking to several porters we also found out that through Cofid 19 the hiking income was virtually zero. We would have easily spend RP.1’000’000 per porter and given them and their families a little well needed income.
It makes us very sad to know that The Rinjani region offers such beautiful vistas and that obviously officials are not interested to assist visitors. We guess they do not need to as their income does not depend on visitors, unlike farmers, porters and their families.
Petualangan yang sangat disayangkan
Mohon Perhatian:
Kami sebelumnya sudah mendaki Gunung Rinjani beberapa kali. Setelah membaca di Jakarta Post bahwa Gunung Rinjani sekali lagi dibuka untuk pendaki, kami langsung memesan tiket masuk ke Gunung Rinjani. (8 dan 9 September) Hal ini dilakukan oleh Bapak Klaus yang sangat berpengalaman dengan elektronik. Sekalipun aplikasi yang diperlukan tidak dapat diunduh di IPhones dan hanya berfungsi di Android, dan karena itu menyebabkan banyak kesulitan.
Kami berdua telah tinggal lama di Indonesia (30 Tahun) dan Bapak Klaus pemegang Kitap orang Indonesia. Dengan koneksi kami, kami mengatur sendiri jadwal perjalanan kami. Harap diketahi bahwa kami mendaki gunung berapi di seluruh Indonesia dan karena itu kami selalu membawa peralatan, tenda, makanan, dll sendiri.
Sesampainya di Sembulan kami check in ke hotel Nusantara (jam 1 siang) tepat di sebelah kantor registrasi ke Rinjani. Setelah check-in, kami bersiap untuk mendaftar hiking hari berikutnya. Sayangnya tidak ada orang di kantor registrasi sampai sekitar jam 5 sore.
Ketika petugas akhirnya tiba, dia melihat kami berkulit putih dan segera menyebutkan bahwa pemesanan kami tidak bisa diterima dan kami harus memesan sebagai turis asing biasa. Dia sama sekali tidak menghargai kami bahwa kami adalah pemegang KTP yang sudah lama tinggal di Indonesia dimana kami membayar pajak dan mempekerjakan lebih dari 130 orang Indonesia.
Dia berulang kali menyebutkan bahwa kulit kami putih dan kami orang asing dan karena itu kami hanya dapat memesan melalui Penyelenggara trekking. Dia kemudian menelepon penyelenggara trekking yang tiba setelah 10 menit. Penyelenggara trekking segera menyebutkan bahwa harganya sangat mahal dan dia mengenakan biaya US $ 350 per orang untuk perjalanan 2 hari 1 malam. Seperti yang kita tahu pengenaan tarifnya US$ adalah ilegal di Indonesia????
Petugas Taman Nasional kemudian juga menyebutkan bahwa kami memerlukan surat keterangan sehat yang tentunya hanya bisa kami dapatkan keesokan harinya.
Petugas sama sekali tidak menunjukkan minat untuk membantu kami dengan cara apa pun. Mereka hanya tertarik untuk mempersulit kami sebisa mungkin.
Dia beberapa kali mengucapkan kata kulit putih dan BULE dengan cara yang sangat negatif yang tidak terlalu baik dan sangat tidak sopan terhadap tamu.
Dengan kekecewaan besar kami, kami kemudian memutuskan untuk membatalkan petualangan hiking Rinjani kami dan menghabiskan uang kami di tempat lain.
Kami juga mengetahui bahwa kami adalah orang pertama (BULE, KULIT PUTIH) yang mencoba mendaki Rinjani sejak pembukaan kembali. Berbicara dengan beberapa pemandu pendakian, kami mengetahui bahwa karena Covid 19 pendapatan pendakian hampir nol. Padahal kami akan dengan mudah membelanjakan RP. 1.000.000 per pemandu, yang berarti mereka dan keluarga mereka bisa mendapat sedikit penghasilan yang mereka butuhkan.
Sedih rasanya mengetahui bahwa kawasan Rinjani menawarkan pemandangan yang begitu indah dan dimana para pejabat tidak berminat untuk membantu pengunjung. Menurut kami, mungkin mereka tidak perlu penghasilan dari pendaki seperti kami, karena pendapatan mereka tidak tergantung pada pengunjung, tidak seperti petani, kuli angkut dan keluarga mereka.
Salam,
We previously climbed Gunung Rinjani several times. After reading in the Jakarta Post that Gunung Rinjani is once again open for hikers we immediately booked our entry passes for Gunung Rinjani.( September 8 and 9) This was done by Klaus which is very experienced with electronics. However the App required cannot be down loaded on I Phones and works only on Android, and as such caused a lot of difficulties.
As be both are long time residence in Indonesia (30 Years) and Kitap holders Klaus booked under Indonesians. With our connections we organised our own experienced porters. Please do note that we hike volcanoes across Indonesia and as such always bring our own equipment, tents, food, etc.
When we arrived in Sembulan we checked into the Nusantara hotel ( 1 pm) right next to the Rinjani registration office. After check in we trayed to register for our next days hiking. Unfortunately the Park office was not occupied until around 5 pm.
When the officer finally arrived he looked at our white skin and immediately mentioned that our booking is not valued and that we have to book as regular foreign tourists. He was not at the slightest interested that we both are KTP holders and long-time residence in Indonesia paying taxes and employing well over 130 Indonesians.
He repeatedly mentioned that our skin is white and that we are foreigners and as such we can only book through a trekking Organiser. He then called a trekking organiser which arrived after 10 minutes. The TO immediately mentioned that he is very expensive and that he charges US$350 per person for the 2 day 1 night trip. As fare as we know it is illegal to charge in Indonesia in US$????
The Taman National Officer then also mentioned that we would need a health certificate which of course we could only get the following morning.
The officer showed absolute no interest to assist us in any way. He was only interested to make our lives as difficult as possible.
He used on us several times the words white skin and BULE in a very negative way which is not very nice and seriously disrespectful towards guests.
To our great disappointment we then decided to cancel our Rinjani hiking adventure and spend our money elsewhere.
We also found out that we where the first (BULES, WHITE SKIN) that attempted to hike Rinjani since the re-opening. Talking to several porters we also found out that through Cofid 19 the hiking income was virtually zero. We would have easily spend RP.1’000’000 per porter and given them and their families a little well needed income.
It makes us very sad to know that The Rinjani region offers such beautiful vistas and that obviously officials are not interested to assist visitors. We guess they do not need to as their income does not depend on visitors, unlike farmers, porters and their families.
Ditulis pada 14 September 2020
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Berapa biaya masuk gunung rinjani per orangnya, jika tidak pakai guide?, dan apa boleh mendaki hanya dengan 2 orang digunung rinjani?
Ditulis pada 19 Mei 2018
sekitar 3-4 jam dengan mobil
Ditulis pada 18 Maret 2017
Is Oct a good season to trek mountain Rinjani ? Try to plan a trip together with MOTO GP weekend
Ditulis pada 5 Maret 2023
Yes sir October still good season
Ditulis pada 17 Juli 2024
Hey,
We think about the 1N2D trekking in july this year, but we only want to book the trekking itself. Not a pick-up from the airport on Lombok, or another place. We will book a hotel by ourselves in Sunaru.
Is it easy to book a trekking when we are there in Sunaru without all those extra options? Or is it better and cheaper to book the whole package at once?
Ditulis pada 2 Februari 2020
#envoiture
Bonjour. Est il possible de faire le mont regani en faisant une grande partie en voiture et puis à pied.
en tout s'en rapprocher le plus possible...
nous ne sommes pas du tout sportifs mais souhaitons voir ce mont. Si oui, quelle route prendre stp ? Un tout grand merci à ceux qui répondront.
Ditulis pada 10 November 2019
Thank you very much for those infos
Have a nice day.
Kind regards,
Ditulis pada 13 November 2019
Hi,
I just landed in Bali and really want to hike the Rinjani.
But... I heard that it was closed for hikers for a while ! (>6months)
Can anyone tell me if it is true ?
Thanks
Ditulis pada 28 September 2019
Does anyone know is the trek to Rinjani harder than trek to Mount Kinabalu in Borneo?
Ditulis pada 19 September 2019
I am considering hiking rinjani in a few days and was wondering if the summit has recently been reopened?
Also I want to do this hike unguided, I am aware I will need to carry my own things which is not an issue for me, is this possible and if so where do I begin the trek?
Ditulis pada 22 Juli 2019
What I have heard is that Mt. Rinjani has several routes and not all routes open up each year. I am not sure if the route list of 2020 is out as yet. But I will be asking friends and looking around. I will post here as soon as I have some information.
Ditulis pada 30 Januari 2020
Hi. I am.planning to spend 2.5 weeks in Lombok next year travelling around the island. Would I be better doing the Rinjani trek at the beginning or end of my holiday? I dont want to be sore/tired afterwards and waste some time recovering! Anyone who has done the 2N3D trek how did you feel afterwards?
Thanks
Ditulis pada 8 Juli 2019
I plan on doing a solo 1 day round trip to the crater rim in mid August. Do I need a jacket at that elevation? (What is the temperature?)
I am reasonably fit and run long distances every weekend and also take part in half marathons throughout the year. I also do uphill hikes once in a while, covering distances of over 10 miles and elevation of around 1200 meters. So, stamina is not an issue. Just wondering about altitude sickness since it is straight up without acclimatization.
Would running shoes suffice or should I bring my hiking boots. I am trying to travel as light as possible.
Hydration wise, I have a 2 liter runners hydration backpack and a runner's hydration belt that takes 2 small bottles of water. Can also stuff additional bottles in my backpack. Any place to refill along the way on the posts?
Ditulis pada 29 Juni 2019
If you have to ask, you need a guide. Stamina is irrelevant if you are lost... and climbing a mountain over 3000m is not the same as 10 miles over small east coast "mountains".
Ditulis pada 10 November 2019
…
Menampilkan 1-10 dari 230 hasil
*Kemungkinan akan terjual habis: Berdasarkan data pemesanan Viator dan informasi dari penyedia selama 30 hari terakhir, kemungkinan pengalaman ini akan terjual habis melalui Viator, sebuah perusahaan Tripadvisor.
Apakah ini daftar Tripadvisor Anda?
Anda pemilik atau pengelola properti ini? Klaim daftar Anda secara gratis untuk meninjau serta memperbarui profil, dan masih banyak lagi.
Klaim daftar Anda