Pantai Marosi

4.5
4,5 dari 5 lingkaran22 ulasan
Luar biasa
11
Sangat bagus
9
Biasa
2
Buruk
0
Sangat buruk
0

Ulasan berikut telah secara otomatis diterjemahkan dari bahasa aslinya.
Layanan ini dapat berisi hasil terjemahan dari Google. Google melepaskan semua tanggung jawab, baik tersirat ataupun tersurat, terkait hasil terjemahan, termasuk setiap tanggung jawab atas keakuratan, keandalan, dan jaminan tersirat apa pun tentang kelayakan untuk diperdagangkan, kesesuaian untuk tujuan tertentu, dan kebebasan dari pemalsuan.

Angga P
46 kontribusi
5,0 dari 5 lingkaran
Okt 2017 • Teman
Jatuh cinta dengan pantai ini, berkali kali datang kesini, lihat pasirnya, lihat lautnya, ditambah ada anak kecil yang menawarkan kelapa muda yang langsung diambil dari pohonnya langsung.
SUNSETNYA INDAH
Luar Biasa!!
Ditulis pada 13 Maret 2018
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Yoko Y
23 kontribusi
5,0 dari 5 lingkaran
Okt 2017 • Bisnis
Pantai Marosi memiliki pasir putih yang membentang dan menyambung dari Pantai Watu Bella, lanjut Pantai Marosi, hingga Pantai Dassang. Pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan bila berkunjung ke Pulau Sumba, dan waktu yang tepat adalah berkunjung saat menjelang matahari terbenam dengan menikmati buah kelapa yang segar.
Ditulis pada 12 Maret 2018
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

azunmashudi
30 kontribusi
4,0 dari 5 lingkaran
Mei 2016 • Teman
pantai milik Pemda setempat, sementara pantai2 sebelahnya sudah banyak yang dibeli oleh investor.
pantainya sangat luas, berpasir putih dengan bulir seukuran merica. air lautnya sangat jernih terutama saat musim panas.
sekitar 500 meter dari pintu masuk terdapat sebuat batu karang dan juga muara sungai yang kering saat musim kemarau
Ditulis pada 28 Juni 2016
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

rizpo
Jakarta, Indonesia63 kontribusi
3,0 dari 5 lingkaran
Sep 2015 • Teman
Sebelum mengunjungi pantai Marosi, saya dan teman-teman telah mengunjungi pantai-pantai lain yang lebih cantik. Tapi pantai Marosi tetap menarik, selain sepi, ada batu karang di tengahnya. Juga di kejauhan terlihat bukit yang berkabut karena percikan air laut.
Kami berkunjung sore hari, matahari cukup silau dari sebelah kanan, menunggu tenggelam. Kamera HP saya yang pas-pasan tidak dapat mengabadikan keindahannya.
Ditulis pada 17 September 2015
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

fajarsakti
Waikabubak, Indonesia1.724 kontribusi
5,0 dari 5 lingkaran
Agu 2015 • Sendiri
sabtu, 29 agustus 2015 bertepatan dengan ulang tahun ke 4 anak perempuan saya. trip pagi ini yaitu menuju pantai marosi. perjalanan ditempuh dengan menggunakan sepeda. tak lupa tracking dengan menggunakan endomondo. kenapa saya sering bersepeda di hari sabtu adalah saya senang di pagi hari dalam perjalanan bertemu anak anak yang berangkat sekolah dengan keramahan mereka menyapa saya di perjalanan. jarak dari kota waikabubak ke pantai marosi menurut tracker adalah sekitar 29 km. pastinya lebih karena di beberapa titik, sinyal tidak dapat menjangkau, terlebih di jalanan yang terhalang bukit bukit.
sebelum menuju pantai, saya melewati sebuah lapangan yang luas dengan tribun di sisi sebelah barat. itulah lapangan yang dipergunakan untuk acara pasola yang dilaksanakan setiap bulan februari.
dari lapangan pasola ini jalan terus menurun ke arah pantai. dan ketika di pantai terlihat pemandangan yang luar biasa, birunya pantai, putihnya pasir, heningnya suasana.. kelelahan saya selama 1,5 dengan sepeda menuju ke pantai marosi terbayar lunas. hari itu saya seorang diri menikmati indahnya pantai marosi.. disini juga terdapat beberapa spesies burung yang tinggal di hutan bakau di dekat pantai.. sambil menikmati suasana pantai marosi, saya buka bekal kue yang dibawa dari waikabubak untuk energi menggenjot sepeda kembali ke kota waikabubak. tak lupa saya membuat tulisan ucapan ulang tahun di pantai untuk anak saya met ulang tahun nduk prissya..
Ditulis pada 29 Agustus 2015
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Williamj7310
Jakarta, Indonesia173 kontribusi
4,0 dari 5 lingkaran
Apr 2015 • Teman
Lokasi nya sekitar 1,5 jam dari Waikabubak dengan garis pantai yang sangat panjang sekali. Pantai nya juga tergolong bersih. Ada anak kecil yang menjual buah kelapa, dan daging nya enak sekali, menambah kenyamanan bermain di pantai Marosi.
Ditulis pada 9 Mei 2015
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Yulitha
Medan, Indonesia122 kontribusi
5,0 dari 5 lingkaran
Mar 2015 • Teman
Mobil kami terhalang saat akan menuju ujung pantai karena air laut menggenangi jalan dan masuk ke hutan bakau. Di sisi lain kami terpukau melihat pemandangan anak-anak bermain di pantai dengan kuda mereka. Beberapa anak menceburkan diri ke genangan air yang cukup dalam itu. Mobil pun berputar arah mencari tempat untuk berhenti.
Dari tempat mobil berhenti menuju tempat anak-anak bermain ternyata cukup jauh dicapai dari arah pantai karena bentuk pantai agak melengkung. Berat juga terasa melangkahkan kaki di pasir putih yang lembut dan kering ini. Kaki cukup dalam masuk ke dalam pasir. Saat sudah mendekati tempat anak-anak bermain dengan kudanya, mereka terlihat sudah beranjak pergi. Masih sempat didapat beberapa foto siluet mereka berkuda di pantai dengan latar belakang pasir putih dan tebing-tebing yang menjorok ke laut.
Seperti di pantai lainnya di Sumba, ombak di Marosi pun lumayan besar, membuat kami ragu untuk berenang. Ada 1 bukit kecil di tengah laut, tidak jauh dari pantai. Mungkin di sekitar bukit ini terumbu karangnya bagus. Ombak mengitari dari sisi kanan dan kiri bukit tersebut.
Dari tempat saya berdiri, jauh di sebelah kanan pemandangan tebing seperti berkejaran ke arah laut, di sebelah kiri hamparan pasir putih dan rimbun pohon di ujungnya, di belakang hutan bakau yang lebat dan di depan laut lepas berwarna biru. Pantai ini masih kosong, tidak ada bangunan sama sekali. Tapi saat sore hari, Marosi menjadi tempat bermain anak-anak dari kampung terdekat. 2 orang anak mendekati kami menawarkan kelapa muda seharga Rp 2.000 / buah. Murah sekali dan rasanya sangat enak! Kelapa yang tidak kami beli, mereka minum sendiri. Ada pula anak yang sibuk berusaha menangkap kepiting pasir. Seru melihat mereka bermain dengan apa yang ada di sekitar mereka.
Kami menunggu sampai matahati terbenam di Marosi. Biarpun saat itu sedikit berawan tapi warna merah langit yang masih bersih sungguh indah. Lengkap terasa warna warni alam hari ini 😙
Ditulis pada 6 April 2015
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

trisyatrisya
Jakarta, Indonesia42 kontribusi
4,0 dari 5 lingkaran
Jun 2017 • Teman
Pantai Marosi adalah tempat yang bagus untuk menikmati berjalan di pantai. Ketika kami tiba di sana, air pasang rendah, sehingga banyak orang dari desa-desa sekitarnya turun ke laut untuk menangkap kepiting dan cumi-cumi. Baik dari sisi saat air surut adalah bahwa saya dapat melihat formasi batuan yang unik yang biasanya tertutup di bawah permukaan laut.
Ketika air pasang tinggi, ini adalah surga untuk para peselancar. Anda bisa membayangkan itu, kan?
Seperti kebanyakan pantai di area ini, tidak ada fasilitas yang disediakan. Tidak ada makanan, tidak ada toilet, tidak ada tempat parkir. jadi, bersiaplah untuk membawa Anda sendiri makanan dan minuman.
Diterjemahkan oleh Asia Online Language Studio
Ditulis pada 24 Juni 2017
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

RoamSumba
95 kontribusi
5,0 dari 5 lingkaran
Jul 2016
Marosi adalah pantai yang membentang sepanjang 3 ks di pantai selatan sumba barat. Itu memiliki karang besar yang menciptakan beberapa berkualitas tinggi ombak, ditambah liburan pantai yang hanya di sisi barat dari karang. Ombak cukup konsisten tetapi juga yang terkena angin perdagangan yang biasanya akan menjemput sebelum tengah hari selama beberapa jam. Pada pagi dan sore hari adalah yang terbaik di musim kemarau untuk berselancar. Matahari terbenam yang menakjubkan di sepanjang tahun dan jarang melihat siapa pun. Terasa sangat utuh dan asli, ini adalah tempat khusus tapi saya tidak berpikir akan cara ini untuk tinggal lama. Area yang wajib dikunjungi ketika berada di sumba. Dan jika anda sedang menuju ke sana untuk berselancar mencoba dan lokal dengan menyewa kapal sehingga anda dapat dengan mudah memindahkan lokasi. penduduk setempat anak-anak akan mendapatkan anda kelapa di hari juga.
Diterjemahkan oleh Asia Online Language Studio
Ditulis pada 25 Oktober 2016
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

flixcat
Medan, Indonesia19 kontribusi
5,0 dari 5 lingkaran
Jun 2016 • Pasangan
Kami pergi ke banyak pantai di sumba, dan ini adalah salah satu favorit saya. Pasir yang sangat halus, airnya yang tenang dan sangat damai. Dari anak-anak lokal kami membeli kelapa - benar-benar menyegarkan.
Diterjemahkan oleh Asia Online Language Studio
Ditulis pada 8 Juli 2016
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Menampilkan 1-10 dari 12 hasil
Apakah ini daftar Tripadvisor Anda?
Anda pemilik atau pengelola properti ini? Klaim daftar Anda secara gratis untuk meninjau serta memperbarui profil, dan masih banyak lagi.
Klaim daftar Anda

Pantai Marosi (Sumba, Indonesia) - Review - Tripadvisor

Semua Hotel di SumbaPenawaran Hotel di SumbaHotel yang Dapat Dipesan Mendadak di Sumba
Semua hal yang dapat dilakukan di Sumba
RestoranPenerbanganCerita WisataKapal Pesiar