Kampung Tradisional Bena
Kampung Tradisional Bena
Kampung Tradisional Bena
4.5
Tentang
Durasi: 1-2 jam
Beri saran perbaikan untuk menyempurnakan tampilan kami.
Sempurnakan daftar iniApa itu Travellers' Choice?
Tripadvisor memberikan penghargaan Travellers’ Choice kepada akomodasi, objek wisata, dan restoran yang terus mendapatkan ulasan positif dari wisatawan dan termasuk dalam 10% properti terbaik di Tripadvisor.
Area
Lokasi terdekat terbaik
Restoran
1 dalam 5 km
Objek wisata
9 dalam 10 km
Berkontribusi
4.5
427 ulasan
Luar biasa
208
Sangat bagus
156
Biasa
52
Buruk
7
Sangat buruk
4
Joseph Adityo Putranto
Jakarta, Indonesia17 kontribusi
Sep 2024 • Teman
kondisi kampung adat yang masih lesatari dan terjaga, juga dengan komunitas di dalamnya, sangat menarik untuk di kunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
mohon ijin untuk saran lebih baik kedepannya dapat di siapkan guide yang stanby di tempat registrasi agar dapat menjelaskan sejarah dan hal hal menarik lainnya, karena pada kunjungan kemarin, kami benar benar hanya sekedar menikmati visual tanpa mengetahui cerita dibaliknya.
mohon ijin untuk saran lebih baik kedepannya dapat di siapkan guide yang stanby di tempat registrasi agar dapat menjelaskan sejarah dan hal hal menarik lainnya, karena pada kunjungan kemarin, kami benar benar hanya sekedar menikmati visual tanpa mengetahui cerita dibaliknya.
Ditulis pada 4 Oktober 2024
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Lily
86 kontribusi
Okt 2019
Bajawa adalah salah satu kota yang harus dikunjungi dalam Flores Trip.
Penduduknya sangat ramah.
Ketika berkunjung kesana, saya disambut oleh penduduk disana.
Entrance Fee nya juga sangat murah.
Bena Traditional Village tidak besar untuk dikelilingi.
Saya berkeliling melihat aktifitas penduduk, bertenun, penduduknya sangat-lah ramah.
Mereka menjual kain hasil tenunan yang sangat bagus (hand made), dengan harga jual yang tidak mahal.
Suasana sangat menyenangkan.
Penduduknya sangat ramah.
Ketika berkunjung kesana, saya disambut oleh penduduk disana.
Entrance Fee nya juga sangat murah.
Bena Traditional Village tidak besar untuk dikelilingi.
Saya berkeliling melihat aktifitas penduduk, bertenun, penduduknya sangat-lah ramah.
Mereka menjual kain hasil tenunan yang sangat bagus (hand made), dengan harga jual yang tidak mahal.
Suasana sangat menyenangkan.
Ditulis pada 2 November 2019
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Edi Kurniawan
Jakarta, Indonesia9 kontribusi
Jan 2019 • Pasangan
Suasana Pedesaan yang sangat kental dengan penduduk setempat yang ramah. Mereka menawarkan tenunan di depan rumah.
Ditulis pada 3 Maret 2019
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Leonardus E
Labuan Bajo, Indonesia63 kontribusi
Feb 2019 • Bisnis
Melihat Kampung Bena dengan Aktifitas Masyarakatnya, selalu menghadirkan kenangan sendiri.
Tetap lestari ditengah zaman modern.
Tetap lestari ditengah zaman modern.
Ditulis pada 20 Februari 2019
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
tedychatrine
Surabaya, Indonesia18 kontribusi
Des 2018 • Keluarga
Rumah adat Bena cocok untuk pengunjung yang sedang berburu spot foto yang keren habis, dikarenakan tempat ini terdapat deretan rumah adat dan dilengkapi batu-batuan yang tersusun rapi, biaya masuk tempat ini tidak terlalu merogoh kantong terlalu dalam dikarenakan hanya membayar retribusi senilai Rp. 20.000 anda dapat menikmati keunikan tempat wisata yang satu ini
Ditulis pada 28 Januari 2019
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Tania
Jakarta, Indonesia4 kontribusi
Des 2018 • Pasangan
Kampung Bena adalah kampung adat yang sangat asri di Flores. Kampung ini berjarak 45 menit dari pusat kota bajawa.
Ditulis pada 6 Januari 2019
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
explorekomodoflores trip
Labuan Bajo, Indonesia180 kontribusi
Des 2018 • Keluarga
Kamoung adat Bena berada di flores /Nusa Tenggara Timur salah satu kampung yang ada di Kabupaten Ngada/bajawa
Di kampung ini kita bisa mencoba untuk belajar menenun ikat flores dengan motif bajawa
Dengan sedikit mengeluarkan uang jasa buat ibu ibu yang menjadi pelatih kita mereka sangat bersahabat humoris dan kita juga bisa menginap atau tidur di kampung ini untuk mengetahui adat istiadat mereka .aktifitas keseharian mereka dan semua ibu ibu yang ada dikampung ini pandai menenun terlihat dari setiap rumah. Ada produk tenun ikat dengan dua jenis produk
1. Tenun ikat perwarna alami
2. Tenun ikat pewarna kimia
Silakan mencoba
Di kampung ini kita bisa mencoba untuk belajar menenun ikat flores dengan motif bajawa
Dengan sedikit mengeluarkan uang jasa buat ibu ibu yang menjadi pelatih kita mereka sangat bersahabat humoris dan kita juga bisa menginap atau tidur di kampung ini untuk mengetahui adat istiadat mereka .aktifitas keseharian mereka dan semua ibu ibu yang ada dikampung ini pandai menenun terlihat dari setiap rumah. Ada produk tenun ikat dengan dua jenis produk
1. Tenun ikat perwarna alami
2. Tenun ikat pewarna kimia
Silakan mencoba
Ditulis pada 5 Januari 2019
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
komodocountry T
Labuan Bajo, Indonesia8 kontribusi
Agu 2018 • Teman
Kampung Bena merupakan Kampung tertua di daratan Flores. Letaknya di Kabupaten Ngada, Flores.
Untuk Mengunjungi tempat ini sangatlah mudah namun kebanyakan turunan Curam.letaknya 18 km dari Pusat Kota
Untuk Mengunjungi tempat ini sangatlah mudah namun kebanyakan turunan Curam.letaknya 18 km dari Pusat Kota
Ditulis pada 11 Oktober 2018
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Maria Z
Melaka, Malaysia1.241 kontribusi
Jul 2018 • Sendiri
Saya hanya melihat Desa Bena dari kejauhan, dikarenakan sudah terlalu capek sehabis turun dari Gn Inerie dan berpikiran langsung menuju Air Panas saja, namun saat dilihat dari atas, Desa Bena cukup spesial, desa di bawah kaki gunung dan berhawa sejuk
Ditulis pada 22 Agustus 2018
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
melly2002
Denpasar, Indonesia42 kontribusi
Jun 2018 • Pasangan
hanya sebuah desa tradisional. yang menarik mungkin arsitektur bangunan, kain2 tenunnya tapi selebihnya ya biasa saja menurut saya.
sayangnya tidak ada penjual makanan disana kecuali mie instant....
but it's still good for adventure
sayangnya tidak ada penjual makanan disana kecuali mie instant....
but it's still good for adventure
Ditulis pada 24 Juli 2018
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Anyone stayed overnight in Belaraghi village?
I'd like to know how much donation we should pay for staying overnight.
Thanks.
Ditulis pada 17 September 2018
Hello,
Do you have any suggestion when it's best to visit Bena, to avoid the crowds? We prefer to enjoy it when there are less to no other tourists.
Ditulis pada 3 Maret 2017
For sure the best time in the year is off peak so before june or after mid september. In peak season go as early as possible because tour buses will be there around 10/11. There are also some villages in the area that are nice and less visited that can be an alternative.
Ditulis pada 4 Maret 2017
Hi I would like to ask for suggestion on whether wae rebo or bena village is more authentic? I have seen some mentioned wae rebo and some mentioned bena. Could anyone who had been to both gave me the pros and cons?
Ditulis pada 6 Februari 2017
Bena and wae rebo are 2 traditional villages belong to different region. Bena is in Bajawa region and easy access from the main street. while Wae Rebo is more authentic in it's architecture and life style, one need to be physically fit to visit Wae Rebo as it will require around 2 hours hike through the forest pathway from the nearest village. I personally like Wae Rebo more than Bena.
Ditulis pada 3 Maret 2017
Menampilkan 1-3 dari 3 hasil
*Kemungkinan akan terjual habis: Berdasarkan data pemesanan Viator dan informasi dari penyedia selama 30 hari terakhir, kemungkinan pengalaman ini akan terjual habis melalui Viator, sebuah perusahaan Tripadvisor.
Apakah ini daftar Tripadvisor Anda?
Anda pemilik atau pengelola properti ini? Klaim daftar Anda secara gratis untuk meninjau serta memperbarui profil, dan masih banyak lagi.
Klaim daftar Anda