Jalan Braga
Tentang
Melintasi Jalan Braga seolah melintasi kembali sejarah yang menyertai perkembangan kota Bandung. Bangunan-bangunan kuno masih bisa dilihat di kiri-kanannya. Jalan yang sebelumnya beraspal, kini sudah dilapisi dengan batu andesit. Katanya, ini sebagai salah satu upaya pemerintah kota Bandung untuk menghidupkan “kembali” jalan sepanjang 600 meter dan lebar 7,5 meter ini menjadi kawasan wisata. Kembali? Ya, karena pada masa penjajahan Belanda dulu, Jalan Braga pernah tercatat sebagai jalan yang terkenal sebagai pusat perbelanjaan dan tempat bersosialisasi yang ramai.Secara singkat, sejarah Jalan Braga bisa dijelaskan dalam tiga tahap berikut:Pertama, ambisi Gubernur Jenderal H.W. Daendles (1801 – 1811) untuk membangun Jalan Raya Pos yang membentang 1.000 kilometer dari Anyer hingga ke Panarukan. Sebagian dari Jalan Raya Pos ini yang menjadi cikal bakal Jl. Jend. Sudirman – Jl. Asia Afrika – Jl. Ahmad Yani di kota Bandung.Kedua, kondisi kas Belanda yang terkuras akibat Perang Diponegoro (1825 – 1830) serta perang-perang perlawanan lainnya, membuat pemerintahan kolonial memberlakukan Politik Tanam Paksa (cultuurstelsel) dari tahun 1831 – 1870. Kopi, sebagai salah satu hasil bumi dari tanah Priyangan, harus dikirimkan ke tempat pengemasan bernama Koffie Pakhuis yang berada kira-kira satu kilometer di sebelah utara Jalan Raya PosKetiga, pengiriman kopi itu dilakukan dengan melintasi jalan setapak berlumpur yang biasanya hanya dilewati pedati yang ditarik kuda. Jalan setapak ini dikenal dengan nama Pedati Weg atau Jalan Pedati.Jalan ini lambat laun berkembang menjadi tempat pemukiman penduduk. Pada tahun 1974, mulai terdapat enam hingga tujuh rumah permanen yang diselingi warung-warung beratap rumbia. Jalan Pedati inilah yang kemudian berkembang menjadi Jalan Braga yang sekarang ada di kota Bandung.Masa jaya Jalan Braga sebagai tempat berkumpul dan pusat perbelanjaan yang ramai dimulai pada tahun 1920 hingga dimulainya masa pendudukan Jepang pada tahun 1942. Banyak pengusaha yang memindahkan tempat usahanya ke jalan ini. Ada juga yang membuka cabang bisnisnya di jalan ini. Dulu, arloji buat Swiss yang terkenal itu hanya bisa diperoleh di Toko Stocker yang ada di jalan ini. Toko-toko pakaian yang menyediakan mode terbaru dari Perancis juga pernah ada di sini. Di tempat ini juga, perusahaan Fuchs & Rens menjual mobil-mobil keluaran terbaru buatan Eropa. Para pengusaha kaya Preanger Planters pun menjadikan jalan ini sebagai tempat bersosialisasi.Asal-usul nama “braga” sendiri masih simpang siur. Ada yang mengatakan kalau “braga” berasal dari nama Theotila Braga (1834 – 1924) seorang penulis naskah drama. Di kawasan ini memang pernah bermarkas perkumpulan drama bangsa Belanda yang didirikan pada tanggal 18 Juni 1882 oleh Peter Sijthot, seorang Asisten Residen. Ada juga yang mengatakan kalau “braga” berasal dari kata “bragi”, nama dewa puisi dalam mitologi bangsa Jerman. Sementara ahli sastra Sunda mengatakan kalau “baraga” merujuk pada jalan di tepi sungai. Dan memang, Jalan Braga ini terletak di tepi Sungai Cikapundung.Dengan melintasi Jalan Braga, semoga memberikan secuplik sejarah kepada pengunjungnya.
Beri saran perbaikan untuk menyempurnakan tampilan kami.
Sempurnakan daftar ini

4.0
1.940 ulasan
Luar biasa
551
Sangat bagus
838
Biasa
442
Buruk
86
Sangat buruk
23

Quest63674317354
1 kontribusi
Sep 2023 • Pasangan
Alangkah baiknya jalan braga tidak dilewati kendaraan bermotor..supaya lebih tenang dan nyaman...diperbanyak pohon dan tanaman supaya asri dan menonjolkan bangunan yang indah..dan disediakan kantong parkir..jadi jalan kaki dan duduk duduk di kursi lebih nyaman.
Ditulis pada 17 September 2023
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Anis Anastasia Perwitasari
Tangerang, Indonesia932 kontribusi
Des 2022 • Keluarga
Braga street atau Braga Weg (Bahasa Belanda) adah secuil jalanan yang di masa lalu merupakab kompleks pertokoan di jaman Belanda.

Bangunan2 disana umumnya adalahbangunan cagar budaya dengan keterangan yang ditempelkan di tembok bangunannya.

Saat mentusur disana, saya mendapati satu toko buku jaman dulu taiti Toko Buku Djawa sudah tidak ada.Bersyykur nama dan bangunannya masih ada hanya sekarang berubah fungsi menjadi warung kopi.

Tang khas menyusur di Braga Weg ini adalah pajangan lukisan yang dijual di emperan jalan.Oh ya sata menemui satu warung gelato yang cukup ramai.Harganya terjangkau.

Satu yang saya sayangkan disini adalah pengelolaan sampah yang sepertinya tidak dikelola dengan baik sehingga baunya suka menyengat di saat menyusui jalan ini.
Ditulis pada 8 Januari 2023
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Iwan Agung Dwi S
Pekanbaru, Indonesia18 kontribusi
Des 2022
Jalannya rame Kalau Malam, tiap hari dan malam kami kesini selama Di Bandung, dekat dengan hotel saya menginap Golden Flower. Jadi tinggal jalan kaki saja Kalau Ke Braga Baik Pagi atau Malam. Jalannya Aman dan Alhamdulillah selama Di Braga tidak ada yang mengganggu. Recomended lah untuk Ice Cream dan Es Coklat serta makanannya. Lain Waktu ingin mampir lagi
Ditulis pada 23 Desember 2022
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

BARATBET
Bandung, Indonesia6 kontribusi
Mar 2021
Banyak cafe cafe eksentrik disini sayang cocok bagi pemuda pemuda yang masih dalam tahap pendekatan terhadap si doi, Rata2 makanan yang di sini rekomen semua deh
Ditulis pada 21 Desember 2021
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

tepas2000
Jakarta, Indonesia5.548 kontribusi
Nov 2021
Ini adalah jalan legendaris di bandung yang selalu hidup suasananya di malam hari. Disini bisa mengunjungi restoran, cafe, mall, night club, bioskop atau sekedar berjalan kaki menikmati suasana malam, sambil melihat lukisan, suvenir atau galeri yang terdapat di sepanjang jalan ini. Ingin menikmati bandung pada malam hari, suasananya dapet banget. hanya dengan berjalan kaki, ga kerasa udah sampai di ujung jalan beraga. sayangnya jalanannya agak macet dengan mobil yang lewat.
Ditulis pada 28 November 2021
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

ricky baginda
Tasikmalaya, Indonesia34 kontribusi
Mei 2021 • Pasangan
Tempat bersejarah yang harus kamu kunjungi.

Bandung khususnya jalan braga terdapat hotel yang namanya d'braga by Artotel kamu kalau kesini harus stay di hotel ini tempatmya bagus unik serta awesome service.
Ditulis pada 21 Mei 2021
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Haryono
Pekanbaru, Indonesia36 kontribusi
Mei 2020 • Teman
Jalan Braga Bandung sering dilakukan pameran. Ini juga menjadi salah satu jalan yang bersejarah di Bandung. Cocok untuk spot fotografi.
Ditulis pada 23 April 2021
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Yasser M
Bandung, Indonesia4 kontribusi
Des 2020
Menarik untuk dikunjungi, pusat kuliner dan cafe yang lengkap. Spot foto banyak dan Bisa menambah penglaman menarik di kota Bandung
Ditulis pada 22 Desember 2020
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Marcy
Jakarta, Indonesia65 kontribusi
Okt 2020 • Pasangan
Untuk weekend kondisi jalannya sangat ramai pengunjung. Sulit untuk dilalui oleh mobil, karena terlalu padat. Tempatnya sangat identik dengan Bandung, banyak tempat makan dan cafe-cafe yang bisa didatangi.
Ditulis pada 4 Desember 2020
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Muhammad Arya Rangga Fadhila
Palembang, Indonesia57 kontribusi
Nov 2020 • Keluarga
Saya sangat menyarankan untuk duduk di braga sambil melihat lukisan bisa di beli di pelukisnya dan ada banyak seniman jalanan selalu standby melukis
Ditulis pada 29 November 2020
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.

Menampilkan 1-10 dari 1.302 hasil
Apakah ini daftar Tripadvisor Anda?
Anda pemilik atau pengelola properti ini? Klaim daftar Anda secara gratis untuk meninjau serta memperbarui profil, dan masih banyak lagi.
Klaim daftar Anda

Jalan Braga (Bandung, Indonesia) - Review - Tripadvisor

Tanya Jawab tentang Jalan Braga