Gereja Bandaneira
Gereja Bandaneira
4.1
Apa itu Travellers' Choice?
Tripadvisor memberikan penghargaan Travellers’ Choice kepada akomodasi, objek wisata, dan restoran yang terus mendapatkan ulasan positif dari wisatawan dan termasuk dalam 10% properti terbaik di Tripadvisor.
Apakah Anda sedang dalam trip?
Bantu kami menemukan pengalaman yang tersedia untuk Anda.
Area
Hubungi langsung
Lokasi terdekat terbaik
Restoran
4 dalam 5 km
Berkontribusi
4.1
25 ulasan
Luar biasa
7
Sangat bagus
14
Biasa
4
Buruk
0
Sangat buruk
0
Ulasan berikut telah secara otomatis diterjemahkan dari bahasa aslinya.
Layanan ini dapat berisi hasil terjemahan dari Google. Google melepaskan semua tanggung jawab, baik tersirat ataupun tersurat, terkait hasil terjemahan, termasuk setiap tanggung jawab atas keakuratan, keandalan, dan jaminan tersirat apa pun tentang kelayakan untuk diperdagangkan, kesesuaian untuk tujuan tertentu, dan kebebasan dari pemalsuan.
Msikhy
6 kontribusi
Jun 2017 • Pasangan
Istana mini banda naira ini sangat mirip sekali dengan istana di kepresidenan pusat jakarta. Memang tidak sebesar istana presiden di jakarta makanya di beri nama istana mini. Di sini juga kaya akan history yang menampung sejarah tentang berdiri indonesia.
Di tempat ini menceritakan tentang bagaimana sejarah itu berawal. Sangat di sayangkan bila melewatkan kunjungan ke sini.
Di tempat ini menceritakan tentang bagaimana sejarah itu berawal. Sangat di sayangkan bila melewatkan kunjungan ke sini.
Ditulis pada 3 Juni 2017
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Amanda P
Ambon, Indonesia115 kontribusi
Jun 2015 • Teman
Gereja tua ini bernama Hollandische Kerk dibangun pada tahun 1600an, kalau tidak salah Banda pernah mengalami gempa bumi yang sangat dahsyat, bangunan gereja tersebut hancur lalu dibangunlah gereja yang sampai sekarang masih berdiri kokoh ini. Gereja ini dibangun pada tahun 1852
Gereja tua ini masih digunakan masyarakat Banda yang beragama nasrani untuk melakukan ibadah minggu. Lokasinya sangat strategis, dan masih sangat terawat. Di dalam gereja ini terdapat Alkitab lama dari abad ke-18 yang masih dipertahankan keasliannya sampai sekarang. Dan di depan gereja nampak sebuah lonceng yang terbuat dari tembaga. Konon kabarnya bahan tembaga yang terdapat di Banda hanya tersisa 4 buah di dunia. Banda bukan hanya kawasan heritage lagi, tapi berada di Banda seperti tenggelam dalam masa lalu dan kita betul-betul seperti merasakan kehadiran tentara Belanda d tengah-tengah kita
Gereja tua ini masih digunakan masyarakat Banda yang beragama nasrani untuk melakukan ibadah minggu. Lokasinya sangat strategis, dan masih sangat terawat. Di dalam gereja ini terdapat Alkitab lama dari abad ke-18 yang masih dipertahankan keasliannya sampai sekarang. Dan di depan gereja nampak sebuah lonceng yang terbuat dari tembaga. Konon kabarnya bahan tembaga yang terdapat di Banda hanya tersisa 4 buah di dunia. Banda bukan hanya kawasan heritage lagi, tapi berada di Banda seperti tenggelam dalam masa lalu dan kita betul-betul seperti merasakan kehadiran tentara Belanda d tengah-tengah kita
Ditulis pada 30 Mei 2016
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Diahramli
Jakarta, Indonesia80 kontribusi
Bangunannya kecil, berlatar belakang gunung api. Masih aktif tiap minggu untuk unat kristen yang beribadah. Bersih dan terawat. Salah satu bangunan iconic di Bandaneira.
Ditulis pada 22 November 2014
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
sofyanard
Jakarta, Indonesia26 kontribusi
Nov 2013 • Teman
Apabila berkunjung ke Banda Neira, jangan lupa wisata sejarah dan budayanya
Banda Neira menyimpan berjuta sejarah, yang paling pahit sekalipun, tentang indahnya alam Indonesia, tentang kekayaan alamnya, tentang rempah-rempah terbaik di dunia yang diperebutkan bangsa Eropa pada waktu itu.. Tentang penjajahan Indonesia, tentang monopoli VOC di awal abad ke-16.
Tempat yang bisa dikunjungi antara lain: Museum Budaya Banda Neira, Gereja Tua, Benteng Belgica, Rumah Pengasingan Bung Hatta.. Dan masih banyak lagi
Banda Neira menyimpan berjuta sejarah, yang paling pahit sekalipun, tentang indahnya alam Indonesia, tentang kekayaan alamnya, tentang rempah-rempah terbaik di dunia yang diperebutkan bangsa Eropa pada waktu itu.. Tentang penjajahan Indonesia, tentang monopoli VOC di awal abad ke-16.
Tempat yang bisa dikunjungi antara lain: Museum Budaya Banda Neira, Gereja Tua, Benteng Belgica, Rumah Pengasingan Bung Hatta.. Dan masih banyak lagi
Ditulis pada 10 Juli 2014
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Lestaluhu
Jakarta, Jakarta Raya, Indonesia2 kontribusi
Mar 2012
Positif , semua pelayanan baik dan memuaskan. asyik untuk wista bersama pasangan dan keluarga
Negatif . akses transportasi yang belum memadai
Negatif . akses transportasi yang belum memadai
Ditulis pada 13 Maret 2012
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Jared F
8 kontribusi
Mar 2018 • Keluarga
Kami berjalan ke pintu hanya untuk menemukan mereka terkunci. Kami tidak ada di sana selama lebih dari 10 detik ketika seorang pemuda dari komplek Angkatan Laut di seberang jalan berlari meminta kami jika kami ingin melihat ke dalam. Anda dapat membaca dan melihat deskripsi di ulasan lain karena semuanya cukup akurat. Jika Anda tertarik pada sejarah, ada baiknya membaca di gedung ini dan melihat relief lama terukir di lantai.
Kami memiliki hak istimewa untuk menghadiri kebaktian gereja pada hari Jumat Agung. Kami menemukan bahwa pria Angkatan Laut dengan kunci serta dua wanita yang muncul adalah tiga bagian dari ulama. Mereka sangat ramah dan meskipun mereka berbicara sedikit bahasa Inggris, mereka jelas senang memiliki pengunjung dan kami menikmati waktu bersama kelompok kecil orang Kristen.
Kami memiliki hak istimewa untuk menghadiri kebaktian gereja pada hari Jumat Agung. Kami menemukan bahwa pria Angkatan Laut dengan kunci serta dua wanita yang muncul adalah tiga bagian dari ulama. Mereka sangat ramah dan meskipun mereka berbicara sedikit bahasa Inggris, mereka jelas senang memiliki pengunjung dan kami menikmati waktu bersama kelompok kecil orang Kristen.

Ditulis pada 2 April 2018
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
FarAway728900
21 kontribusi
Okt 2017 • Pasangan
Luar biasa relief ukiran pohon burung, dan lambang senjata menghiasi batu nisan granit orang-orang Belanda yang membentuk sebagian besar lantai. Cukup mengesankan mengingat tanggalnya, semua di paruh pertama tahun 1700-an. Ketika kami mengunjungi, orang yang memperkenalkan dirinya sebagai penjaga dan juru kunci mengatakan gereja sedang digunakan, dan memang ada mimbar dan deretan kursi. Ada juga satu penanda kuburan batu kapur diukir dalam bahasa Latin daripada Belanda, di luar di bawah serambi, dan lambang VOC di ambang pintu. Sayangnya keterbatasan bahasa timbal balik kami membuat kami tidak banyak belajar dari juru kunci. Kita telah belajar bahwa ayam jago alih-alih salib di gereja adalah simbol tradisional Eropa yang berasal dari abad yang sekarang digunakan terutama oleh gereja-gereja Protestan.

Ditulis pada 5 Oktober 2017
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
FatimahRamadhani
Sulawesi Selatan, Indonesia65 kontribusi
Mei 2016
gereja dengan arsitektur yang unik. Hotel ini memiliki interior yang unik di dinding dan lantai. Terletak dekat pasar tradisional Banda neira yang.
Diterjemahkan oleh Asia Online Language Studio
Ditulis pada 26 April 2017
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
JoSan Santoso
Timika, Indonesia1.240 kontribusi
Nov 2016 • Teman
terletak di pusat kota Banda neira hanya wlak pergi dari penginapan saya di jalan yang sama. Gereja kuno ini berdiri sendiri karena hanya satu gereja di seluruh pulau. Indah saat matahari terbenam. Sebagian besar waktu ditutup, tapi saya yakin itu terbuka pada hari Minggu pagi. Orang lokal menyebutnya gereja tua Neira
Diterjemahkan oleh Asia Online Language Studio
Ditulis pada 30 November 2016
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
zuni P
Lagunitas, CA725 kontribusi
Sep 2015
Saya pikir ini adalah satu-satunya gereja di belanda dari hari. Tidak banyak untuk melihat tapi banda
Ini kecil dan sangat menyenangkan untuk berjalan di sekitar kota. Saya menyukai bagian kolonial di indonesia.
Ini kecil dan sangat menyenangkan untuk berjalan di sekitar kota. Saya menyukai bagian kolonial di indonesia.
Diterjemahkan oleh Asia Online Language Studio
Ditulis pada 22 Juni 2016
Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap ulasan.
Menampilkan 1-2 dari 2 hasil
*Kemungkinan akan terjual habis: Berdasarkan data pemesanan Viator dan informasi dari penyedia selama 30 hari terakhir, kemungkinan pengalaman ini akan terjual habis melalui Viator, sebuah perusahaan Tripadvisor.
Apakah ini daftar Tripadvisor Anda?
Anda pemilik atau pengelola properti ini? Klaim daftar Anda secara gratis untuk meninjau serta memperbarui profil, dan masih banyak lagi.
Klaim daftar Anda